Kumpulan Artikel | Seputar Informasi | Media Terkini | Tips dan Trik

Kamis, 14 Juni 2012

Sejarah musik barok

| Kamis, 14 Juni 2012
Sejarah musik Barok terbagi dalam tiga bagian: awal, pertengahan, dan akhir. Masing – masing memiliki sumbangannya tersendiri dalam perkembangan keilmuan dan khasanah musik barat. Kejadian – kejadian historis sosiokultural turut membentuk karakter music pada era Barok ini. 

Masa Barok awal terbentang dari tahun 1600 – 1654. Ditandai dengan pencetusan suatu bentuk disiplin ilmu musik baru oleh Claudio Monteverdi, dikenal dengan istilah seconda practica. Ilmu musik ini, yang penerapannya hanya untuk murid dan relasi Monteverdi pada awalnya, mencakup evolusi polyphony music renaissance dan suatu bentuk disiplin tonality sederhana. Seconda practica merupakan dasar dari ilmu harmoni, tonality, dan menjadi cikal bakal lahirnya musik homophony disamping counterpoint. Penerapan seconda practica digunakan seutuhnya dalam karya music opera Orfeo karya Monteverdi ini. Kemunculan opera Orfeo, kemudian merangsang berkembangnya genre opera dan mengangkat popularitasnya di dataran Eropa. Disiplin ilmu Monteverdi, diteruskan serta dikembangkan oleh muridnya, Heinrich Schütz.

Sejarah musik barok
Musik, seiring dengan jenis kesenian lainnya, tumbuh mekar dengan tidak terkendali dan luar biasa pesat. Hal ini merupakan efek dari euforia masyarakat yang tumbuh sejak masa pencerahan renaissance. Namun, disamping itu, efek reformasi gereja memiliki dampak yang signifikan dalam memacu pertumbuhan tersebut. 

Sejak dipelopori oleh Marthin Luther satu abad sebelumnya, reformasi protestan ini menyebabkan jurang antar pemeluk agama Kristen. Di satu sisi, Katolik dengan segala kekuasaannya menjadi pilihan kaum bangsawan dan di sisi yang lain Protestan bagi rakyat biasa. Timbul persaingan antara kedua kubu ini dalam mencari umat, sehingga seni dan budaya pun dijadikan suatu sarana komersil bagi aliran religi ini. Persaingan ini, mendorong para seniman dari masing – masing kepercayaan untuk terus berlomba – lomba menghasilkan karya yang dilirik oleh massa. Sebagai lawan dari reformasi Protestan, timbul gerakan revival of Catholism. Di bidang music, gerakan ini dipelopori oleh Giovanni Gabrielli. 

Masa pertengahan Barok dicirikan oleh berkembangnya genre – genre music ke dalam bentuk – bentuk yang lebih baku beserta aturannya. Tahun 1654 – 1707, dikenal sebagai age of absolutism. Hal ini dikarenakan, pada masa ini kerajaan – kerajaan semakin mempertebal keabsolutannya, membentuk sebuah monarki yang menjurus tirani. Personifikasi yang tepat adalah Louis XIV dari Perancis. Sentralisasi kekuatan kerajaan, menyebabkan timbulnya budaya court, yaitu menjadikan istana sebagai pusat pemerintahan sekaligus tempat tinggal. Hal ini mendorong terbentuknya court musician, atau musisi istana, yang menjadi wadah sekaligus lahan potensial bagi para musisi maupun komposer diseluruh Eropa. Sebuah pekerjaan terhormat, bersifat lebih permanen, dengan penghasilan baik dan terjaga alirannya. Sesuatu yang sangat menggiurkan bagi musisi manapun di dunia. Selain itu, berkembangnya gereja dan instansi pemerintahan lain menyebabkan timbulnya kebutuhan akan sebuah music public yang terorganisir. 

Di masa ini, musik – musik instrumental meraih pamor di kalangan masyarakat, terutama kaum bangsawan. Kelahiran jenis – jenis instrumental untuk chamber music serta keyboard menunjukkan betapa besar tuntutan akan kekayaan harmoni instrumental. Teori – teori permusikan, lebih terstruktur dan menjadi suatu acuan yang formal serta baku. Seluruh karya music pada masa ini, mengacu kepada satu jenis teori serta struktur yang sama. Dieterich Buxtehide adalah salah seorang penggagas mengenai struktur musik. 

String adalah kekuatan utama music pada era ini. Ia merupakan kebutuhan primer genre – genre utama bahkan hingga sekarang. Hal ini dipelopori oleh Jean – Baptiste Lully. Bentuk Concerto Grosso mulai dipopulerkan, terutama oleh Arcangelo Corelli. Concerto Grosso, merupakan sebuah reduksi orkestra, yang biasanya terdiri dari sekelompok solois. Dan lagi – lagi, string tetap merupakan komponen utamanya. 

Penghargaan tertinggi di masa ini, jatuh pada seorang komposer bernama Henry Purcell. Dengan usia yang sangat pendek, 36 tahun, ia menghasilkan sekitar 800 karya musikal. Ia adalah seorang komposer yang terkenal mampu menghasilkan melodi – melodi indah. Selain itu, Purcell dikenal sebagai komposer pertama yang menggubah musik – musik untuk instrumen keyboard. 

Masa keemasan Barok, berada di akhir rentang hidupnya, pada tahun 1680 – 1750. Di masa ini, bentuk – bentuk musical seperti binary (AABB), 3 parts (ABC), serta bentuk rondo menjadi struktur formal hingga saat ini. Ilmu mengenai tonality, menjadi teori baku musik barat, digagas oleh Rameau. Yang menjadi tonggak sejarah masa ini adalah, kelahiran para komposer – komposer luar biasa yang memiliki karya – karya yang sangat menakjubkan. 

Diantara nama – nama para komposer dari era ini, Antonio Vivaldi adalah salah satu komposer dengan karya abadi yang tetap populer hingga sekarang. Sebagian besar orang tentu kenal dengan nada – nada dari Four Seasons. Vivaldi adalah seorang maestro di violino di sebuah panti asuhan di Venice. Karya – karyanya selalu menggunakan atuiran 3 movement, yang terdiri dari dari bentuk cepat – lambat – cepat. Dalam kancah music untuk keyboard, Alessandro Scarlatti dengan sonata – sonata Harpsichordnya menjadi trademark tersendiri. Komposer kelahiran Spanyol ini mmenghasilkan ratusan karya untuk keyboard dan memiliki ciri Spanish – nya dalam karya – karyanya. 

Tidak akan lengkap membicarakan music Barok, jika tidak menyinggung tentang dua raksasa Barok ini: Johan Sebastian Bach dan George Friderich Handel. Keduanya adalah maestro yang mampu menghasilkan beratus – ratus karya dengan kekayaan nada yang melimpah. Keduanya, sayangnya, tidak pernah bertemu satu kalipun walau saling mengetahui. Handel dikenal sebagai ahli melodi serta improvisasi. Kebanyakan karyanya memiliki emphasis pada dua hal tersebut. Handel terkenal oleh oratorionya yang berjudul Messia. Sementara Bach, adalah seorang jenius counterpoint sejati. Karya – karyanya merupakan perpustakaan tentang ilmu counterpoint serta berbagai bentuk, jenis, dan kombinasinya. Bradenburg Concertos, merupakan salah satu karya gemilangnya.

Related Posts